Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

BIROKRASI: PANDANGAN YANG LEBIH MENDALAM

A. Mendefinisikan Birokrasi Weber Perspektif klasik mengenai birokrasi di ajukan oleh ahli sosiologi jerman, Max Weber pada permulaan abad ini. Weber mencoba melukiskan sebuah organisasi yang ideal-organisasi yang secara murni rasional dan yang akan memberikan efisiensi operasi yang maksimum. Karakteristik di bawah ini merupakan esensi dari birokrasi Weber atau disebut juga organisasi yang ideal. Tetapi harus diingat bahwa model birokrasi Weber lebih merupakan gambaran yang hipotesis ketimbang yang sebenarnya tentang bagaimana kebanyakan organisasi itu terstruktur: 1. Pembagian kerja 2. Hierarki kewenangan yang jelas 3. Formalisasi yang tinggi 4. Bersifat tidak pribadi (impersonal) 5. Pengambilan keputusan mengenai penempatan pegawai yang didasarkan atas kemampuan 6. Jejak karier bagi para pegawai 7. Kehidupan organisasi yang dipisahkan dengan jelas dari kehidupan pribad. Karateristik-karateristik tersebut menggambarkan “ideal type” dari Weber mengenai organisasi yang rasio

Kaizen (Manajemen Kualitas)

Pengertian KAIZEN Istilah Kaizen atau Just in Time ini kerap kali digunakan sebagai salah satu strategi perbaikan dalam manajemen kualitas dan alternative management yang selama ini didominasi oleh Negara barat dan Amerika, namun dalam perkembangannya system manajemen ini mendapat perhatian para analis manajemen setelah melihat perkembangan yang pesat ekonomi jepang yang kerap kali merepotkan hegemoni amerika dalam percaturan ekonomi global. Fenomena pertumbuhan ekonomi jepang pasca PD II memberikan motivasi pembangunan kembali dari puing peperangan dan diutuslah seorang ahli survey AS yang bernama Dr. W. Edward Deming yang mencoba membantu Jepang untuk pembangunan kembali ekonomi Jepang sehingga konsep Deming mulai tahun 1970-an telah diterapkan oleh perusahaan Jepang yang terkenal dengan “14 kunci Dr. Deming” dan anehnya sukses penerapan konsep deming di industri jepang pemerintah AS baru tertarik pada konsep tersebut. Namun konsep deming yang Kemudian lebih dikenal dengan konsep kai

KONSEP-KONSEP MOTIVASI DASAR

Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Tiga unsur kunci dalam definisi motivasi adalah intensitas, arah dan berlangsung lama (ketekunan). Intensitas adalah seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah. Sedangkan ketekunan adalah ukuran seberapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya. Teori Awal Tentang Motivasi Sejumlah teori-teori awal mengenai motivasi telah muncul sejak 1950-an. Ada tiga teori spesifik pada masa itu yang, meskipun sekarang dipertanyakan kevaliditasnya, agaknya masih merupakan penjelasan yang dikenal paling baik untuk motivasi karyawan. Inilah Teori hierarki kebutuhan, Teori X dan Teori Y, dan Teori dua faktor. Meskipun banyak teori baru yang lebih sahih, namun tiga teori lama ini akan dibahas karena mereka mewakili suatu pondasi darimana teori kontemporer berk

KONFLIK DAN STRESS KERJA

A. Definisi Konflik Konflik adalah proses yang bermula ketika satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negative, atau akan segera mempengaruhi secara negative, sesuatu yang menjadi keperdulian pihak pertama. B. Transisi dalam Pemikiran Konflik 1. Pandangan Tradisional Pandangan tradisional tentang konflik adalah keyakinan bahwa semua konflik membahayakan dan harus dihindari. Pandangan tradisional tersebut konsisten dengan sikap-sikap yang dominan mengenai perilaku kelompok dalam dasawarsa 1930-an dan 1940-an. Konflik dilihat sebagai hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurangnya keterbukaan dan kepercayaan antara orang-orang, dan kegagalan para manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan mereka. 2. Pandangan Hubungan Manusia Pandangan hubungan manusia adalah keyakinan bahwa konflik merupakan hasil alamiah dan tidak terhindarkan oleh kelompok dan organisasi. Karena konflik itu bersifat tidak terelakkan, aliran hubungan manusia